Kepada papa..
Sudah berapa tahun kita tinggal bersama, pa? 17 tahun ya? Menulis surat ini membuatku ingat akan dosa-dosa yang telah kuperbuat selama kita tinggal bersama. Karena seperti yang engkau tahu, aku anak tidak tahu diri.
Benar kata pepatah, seorang ayah adalah cinta pertama putrinya. Papa juga cinta pertamaku. Kebaikan papa melebihi pria manapun yang pernah kutemui.
Aku tahu papa sayang padaku. Papa suka membelikan kado tiap ulang tahunku, mencoba mencari apa yang aku suka, boneka gajah, permainan-permainan, atau bahkan hanya sekedar makanan-makanan kecil hanya demi memperhatikan kepedulianmu.
Papa sayang padaku. Papa lebih mementingkan aku daripada diri papa sendiri. Jika pergi berdua, papa akan memilih helm yang paling jelek dan memberikan aku helm yang bagus. Jika aku hendak berangkat sekolah di musim hujan, papa juga akan membiarkan aku memakai payung yang baru dan ia akan memakai yang lama untuk pergi bekerja.
Papa sayang padaku. Jika aku meminta sesuatu ia akan marah dan menganggap apa yang aku mau tidak penting. Tapi seminggu kemudian barang itu sudah akan ada di kamarku.
Papa sayang padaku. Jika aku berbuat salah dan dimarahi mama, ia akan mengeluarkan kata-kata lucu agar mama tenang dan aku bisa menjauh dari tangisan.
Papa sayang padaku. Aku akan dimarahinya dengan pelan-pelan agar tidak menyakiti hatiku. Mengusap kepalaku dengan penuh cinta sehingga tak bisa aku mengelak segala kata-katanya.
Papa sayang padaku. Aku akan memberikan segalanya untuk papa. Bahkan kebahagiaanku sendiri. Tapi maaf pa, aku belum bisa jadi anak yang baik dan membanggakanmu sepenuhnya. Tapi sungguh, aku sayang padamu.
Terima kasih atas semua hal yang telah engkau berikan. Sungguh, terima kasih.
Dari, aku
Anak perempuanmu.
bisa dibaca juga disini.
No comments:
Post a Comment