Tuesday 10 February 2015

Mendung Pagi Tak Berarti

Aku berjalan dalam kesendirianku di tengah kerumunan
Menatap pagi yang mendung dengan wajah nanar
Tapi tiba-tiba sosokmu tertangkap oleh mataku dari seberang sana
Berjalan santai dan matamu sempat menatapku
Sikapmu yang biasa saja membuatku gugup
"Apa aku harus tersenyum?" Pikiran itu terbesit dalam benakku berkali-kali dalam detik yang singkat itu
Lalu kau melewatiku
"Hai"
Mataku memuai dalam panas dari otakku
Hatiku menjerit
Jantungku berpesta
Sesaat setelah kau mengatakannya, aku tahu, bahwa mendung pagi ini tak berarti