Wednesday 11 April 2018

Suatu Sore di Taman Partere

Jam sudah menunjukkan pukul 17.50 Waktu Indonesia Bagian Barat, namun aku belum beranjak dari kursi batu depan kolam Taman Partere. Nyamuk mulai mengelilingiku seakan aku adalah santapan nikmat. Lampu taman yang bulat itu pun sudah menyala terang diantara langit yang sudah mulai menggelap.

Aku menatap nanar layar ponselku, menulis kata demi kata yang sudah bertumpuk diotak. Sesak. Aku ingin mengeluarkan semuanya.
Tunggu sebentar.
Memangnya apa yang harus aku tuliskan?
Betapa tak karuannya perasaanku pada hari ini?
Tapi nampaknya aku tidak mau menuliskan semuanya. Aku hanya mau diam disini. Sebentar lagi saja.

Tuesday 10 April 2018

Kali-kali

"Kalian belum pernah ke bioskop? Ajak main lah kali-kali!"

Aku mencerna kata-kata tersebut susah payah. Apa ketika pacaran harus selalu nonton di bioskop? Atau makan di kafe?
Namun setelah menjalin hubungan selama beberapa hari ini, rasanya pertanyaan itu terjawab dengan mudah.

Tidak perlu.

Aku bukan orang yang punya budget banyak, dan nampaknya cowokku *cielah* juga tidak terlalu suka pergi ke tempat-tempat seperti itu (Kalau dilihat dari isi dompetnya sih). Tapi berani sumpah aku sudah cukup puas dan bahagia dengan keadaan yang seperti ini.

Aku suka ketika ia membelikan aku minum (yang seringnya jadi untuk berdua). Aku suka ketika dia mengantar-jemput ke stasiun (padahal menurutku ini merepotkan sekali). Aku suka ketika kami membeli nasi goreng satu porsi untuk berdua. Aku suka ketika kita hanya duduk di taman, aku bersandar pada pundaknya dan dia menggenggam tanganku. Aku suka ketika kita menonton film lama hasil download (tidak perlu ke bioskop!). Semua ini sudah sangat cukup. Bisa bersama dengan dia pun rasanya sudah seperti kemewahan yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan.
Dan ya, tidak perlu ke bioskop.